KOTABARU – Malam yang seharusnya tenang di Desa Tanjung Nyiur, Kecamatan Pulau Sembilan, mendadak mencekam.
Seorang pelajar SMA berusia 16 tahun, F, harus menahan sakit setelah tiba-tiba diserang seekor anjing liar saat hendak masuk ke rumah neneknya, Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 20.00 WITA.
Tanpa sempat menghindar, korban diterkam dan digigit di bagian paha kanan. “Saat korban menaiki tangga rumah, tiba-tiba langsung diterkam dan digigit seekor anjing liar,” tulis laporan resmi Polsek Pulau Sembilan yang diteruskan ke Kapolres Kotabaru.
Korban langsung mendapat pertolongan pertama dari petugas Puskesmas Pulau Sembilan, Firmantus Sanjaya dan Masita, Am.Keb.
Luka dibersihkan dan diberi obat penahan rasa sakit. Namun, lantaran Puskesmas tidak memiliki stok vaksin anti-rabies (VAR), korban harus segera dirujuk ke RSUD Kotabaru untuk penanganan lanjutan.
Kejadian ini bukan yang pertama. Laporan polisi menyebut populasi anjing liar di Pulau Sembilan semakin tak terkendali dan kerap memicu insiden serupa.
“Kejadian tersebut sudah beberapa kali terjadi, anak-anak digigit anjing liar, dan populasinya di Kecamatan Pulau Sembilan terus bertambah. Hal ini sangat meresahkan masyarakat,” demikian tertulis dalam laporan.
Dua saksi yang juga keluarga korban, Rusdiansyah (42) sang ayah, serta Siti Mainan (50), warga setempat, ikut memberikan keterangan ke polisi.
Kapolsek Pulau Sembilan IPDA Teguh Baharijanto menegaskan pihaknya akan terus memantau kasus ini dan melaporkan perkembangan kondisi korban. Ia juga mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan.
“Warga kami minta berhati-hati. Jangan lengah, karena kejadian serupa bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.
Hingga kini, kondisi korban masih menunggu kepastian medis dari pihak RSUD Kotabaru. Kekhawatiran terbesar warga adalah ancaman rabies, yang jika tidak segera ditangani dapat berakibat fatal.(lokalhits)
