BALANGAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mulai bersiap menghadapi potensi bencana Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor (Batingsor) seiring berakhirnya masa kemarau dan dicabutnya status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)pada 30 September 2025 lalu. Kini, Balangan memasuki masa transisi menuju musim hujan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Balangan, Rahmi, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi menghadapi musim penghujan, termasuk dalam hal mitigasi dan kesiapsiagaan personel.
“Ini merupakan agenda rutin tahunan yang sudah kami rencanakan. Jadi, dari sisi perencanaan dan kesiapan, BPBD sudah menyiapkan langkah-langkah sejak awal,” ujar Kalak BPBD Balangan dikantornya, Balangan, pada Rabu (8/10/2025) melansir dari infopublik.id
Rahmi menambahkan, penetapan status siaga Batingsor akan menyesuaikan dengan keputusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, yang nantinya akan diikuti oleh kabupaten dan kota.
Ia juga menyebutkan beberapa wilayah di Balangan yang memiliki potensi rawan bencana, terutama yang dilalui aliran sungai, seperti Kecamatan Halong, Juai, Paringin Selatan, dan Lampihong.
“Kami berharap situasi musim hujan nanti tetap aman terkendali. Kami bersama para pihak terus menyiagakan personel dan melakukan upaya mitigasi di lapangan,” kata Rahmi.
Selain koordinasi dengan instansi terkait, BPBD juga melibatkan berbagai komunitas masyarakat dalam kegiatan pembersihan sungai dan saluran air sebagai langkah pencegahan banjir.
“Kami bekerja sama dengan komunitas untuk melakukan pembersihan sungai. Ini bagian dari mitigasi agar potensi banjir dapat diminimalkan,” imbuhnya.
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Balangan diprediksi akan mulai memasuki musim hujan pada akhir Oktober 2025.(lokalhits)



