Perang Melawan Stunting: Kotabaru Bergerak Serentak!

Rapat Persiapan Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah terhadap Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting

KOTABARU – Pemerintah Kabupaten Kotabaru kembali menegaskan komitmennya dalam percepatan penurunan angka stunting.

Hal ini dibahas dalam Rapat Persiapan Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah terhadap Pelaksanaan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting yang digelar Kamis (5/6/2025) di Ruang Rapat Pusat Ide Bapperida.

Rapat dipimpin Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kotabaru, Eka Saprudin, dan dihadiri oleh pemangku kepentingan lintas sektor. Hadir dalam kesempatan ini antara lain Kepala Dinas PPPAPPKB, Kepala Bapperida, Kepala Dinas Kesehatan, perwakilan Diskominfo, serta sejumlah kepala OPD terkait.

Pertemuan tersebut membahas kesiapan daerah menghadapi penilaian kinerja pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Tim P3S (Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting) yang dijadwalkan berlangsung pada 10–11 Juni 2025.

Dalam arahannya, Eka Saprudin menyampaikan bahwa penanganan stunting tetap menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Ia menargetkan penurunan angka stunting mendekati standar nasional, yaitu 18 persen, dari angka sebelumnya 20,1 persen pada tahun lalu.

“Semua daerah pasti ingin menurunkan angka stunting. Target kita paling tidak bisa mendekati angka nasional, yaitu 18 persen. Jika bisa di bawah itu, tentu lebih baik,” tegas Eka.

Ia juga menegaskan bahwa penilaian kinerja bukan sekadar formalitas, namun menjadi momentum evaluasi dan penguatan komitmen bersama melalui intervensi yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

Kepala Bapperida, Rurien Srihardjanti, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyusun kajian khusus untuk memastikan tidak terjadinya kasus stunting berulang di daerah yang sudah ditangani sebelumnya.

“Kami akan membuat kajian agar tidak terjadi kemunculan ulang stunting di wilayah yang sudah menjadi lokus. Penanganan harus berkelanjutan dan berbasis data,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPPAPPKB, Sri Sulistyani, menekankan pentingnya pendekatan konvergensi lintas sektor dalam menurunkan angka stunting.

“Penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri. Kita harus kolaborasi dalam delapan aksi, baik untuk intervensi spesifik maupun sensitif, melibatkan seluruh pihak termasuk sektor swasta dan instansi vertikal,” jelasnya.

Sebagai bagian dari persiapan penilaian, Pemkab Kotabaru merencanakan pembuatan materi presentasi, poster, video edukatif, serta penyusunan data dukung untuk menunjukkan berbagai langkah konkret yang telah dilakukan dalam upaya penurunan stunting.

Pemkab Kotabaru menegaskan bahwa kerja lintas sektor dan sinergi semua pihak merupakan kunci keberhasilan. Dengan semangat gotong royong, daerah ini optimistis dapat mencapai target nasional dan mewujudkan generasi masa depan yang lebih sehat.

“Dengan strategi terpadu dan aksi nyata, kita wujudkan Kotabaru bebas stunting,” tutup Eka Saprudin.

Penulis Ani
Editor Riza

Artikel Lainnya

Scroll to Top