BANJARMASIN – Proyek pembangunan Pusat Jantung Terpadu (PJT) di RSUD Ulin Banjarmasin menghadapi kendala anggaran, dengan alokasi untuk tahun 2025 sebesar Rp38 miliar, jauh dari total kebutuhan Rp197 miliar.
Direktur RSUD Ulin, Diauddin usai rapat dengan Komisi IV DPRD Kalsel belum lama tadi menyebutkan, proyek ini belum berjalan optimal karena selalu tergeser oleh prioritas lain meskipun diusulkan setiap tahun.
“Karena itu, kami berharap dukungan Komisi IV DPRD Kalsel untuk mengusulkan skema anggaran multi-years atau mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebagaimana rekomendasi hasil rapat guna mempercepat penyelesaian proyek,” paparnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, menyatakan dukungan penuh terhadap proyek tersebut.
Ia menegaskan bahwa Komisi IV akan merekomendasikan alokasi anggaran tambahan kepada Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalsel dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kalsel agar proyek ini dapat terlaksana, baik secara bertahap maupun melalui skema multi-years.
“Pembangunan Pusat Jantung Terpadu ini sangat penting untuk menjadikan RSUD Ulin sebagai rumah sakit rujukan utama di Kalsel dan Kalteng,” jelasnya.
Rencana pembangunan Pusat Jantung Terpadu ini mencakup gedung delapan lantai dengan fasilitas lengkap, termasuk IGD, poliklinik, ruang tindakan, kamar operasi, ICCU, ruang perawatan, dan kantor dokter.
“Dengan adanya Pusat Jantung Terpadu ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan jantung bagi masyarakat di wilayah Kalsel dan sekitarnya,” pungkasnya. (lokalhits)