BANJARMASIN – Guna menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini, Anggota DPRD Kalsel, Mushaffa Zakir, menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah.
Kegiatan ini berlangsung di SMK Isfi Banjarmasin, Jalan Flamboyan V No.5B, Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara dan diikuti oleh para guru dari berbagai MA, SMA, dan SMK se-Kota Banjarmasin.
Tidak hanya sebatas sosialisasi, kegiatan ini juga dirangkai dengan pelatihan langsung mengenai pengelolaan sampah organik dan anorganik, yang bertujuan agar peserta dapat langsung mempraktikkan ilmu yang diperoleh di lingkungan sekolah maupun rumah.
Menurut Mushaffa Zakir, pelatihan ini menekankan tiga poin utama dalam pengelolaan sampah, yaitu pencegahan, pemilahan, dan pengolahan.
“Kami ingin membentuk kepedulian terhadap lingkungan, khususnya di kalangan pendidik dan siswa. Salah satu cara paling efektif adalah dengan mengelola sampah mulai dari rumah dan sekolah,” jelasnya.
Pelatihan dipandu oleh narasumber Dr. Eng. Ar. Akbar Rahman, dosen Universitas Lambung Mangkurat dan pemerhati lingkungan. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya serta memperkenalkan lima teknik sederhana yang bisa diterapkan oleh masyarakat, yaitu metode Takakura, ember tumpuk, biopori, budidaya maggot, dan pembuatan eco-enzyme.
“Eco-enzyme merupakan hasil fermentasi limbah organik selama 90 hari. Produk ini bisa digunakan untuk kebersihan rumah hingga perawatan kecantikan. Untuk hasil terbaik, gunakan kulit buah-buahan yang tinggi vitamin C seperti jeruk, nanas, atau semangka,” terangnya.
Kepala SMK Isfi, Muhammad Noor Ipansyah, menyampaikan apresiasinya atas pelatihan ini. Ia mengungkapkan bahwa sekolahnya sudah memulai upaya pemilahan sampah dengan menyediakan tempat sampah terpisah, namun belum sampai pada tahap pengolahan lebih lanjut seperti pembuatan eco-enzyme.
“Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini, apalagi melibatkan langsung guru dan petugas kebersihan sekolah. Diharapkan ilmu yang didapat bisa diterapkan secara menyeluruh di lingkungan sekolah,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa kegiatan seperti ini penting untuk memperkuat karakter siswa agar lebih peduli terhadap lingkungan, mengingat jumlah siswa/i di SMK Isfi mencapai lebih dari 400 orang.
Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan sekolah-sekolah di Banjarmasin dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah dan turut berkontribusi dalam mengatasi persoalan darurat sampah di Banjarmasin.(lokalhits)