MUARA TEWEH – Ancaman inflasi yang mulai terasa dalam kehidupan masyarakat mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Barito Utara.
Melalui program inovatif “Kepak Batara”, Pemkab berupaya memperkuat ketahanan pangan rumah tangga agar gejolak harga tidak langsung memukul ekonomi keluarga.
Bupati Barito Utara H. Shalahuddin, ST, MT menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi dinamika ekonomi nasional.
“Kepak Batara adalah strategi kita untuk memampukan keluarga memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri, sehingga gejolak harga pangan tidak langsung memukul kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pelaksana Proyek Perubahan PKN I, Hery Jhon Setiawan, menambahkan bahwa program tersebut dirancang untuk membangun fondasi ekonomi keluarga yang tangguh.
“Kemandirian keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan adalah kunci. Jika ketergantungan terhadap pasar menurun, maka inflasi tidak akan mudah memberikan tekanan pada pengeluaran rumah tangga,” jelasnya.
Selain dukungan dari jajaran eksekutif, program ini juga mendapat sambutan positif dari jajaran legislatif.
Ketua Komisi II DPRD Barito Utara, H. Taufik Nugraha, turut memberikan pernyataannya terkait pelaksanaan Kepak Batara, Kamis (4/12/2025).
Menurut Taufik Nugraha, Kepak Batara merupakan langkah strategis yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, program seperti Kepak Batara sangat dibutuhkan. Komisi II melihat bahwa penguatan ketahanan pangan keluarga adalah solusi nyata untuk menekan dampak inflasi di tingkat rumah tangga,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menjalankan program tersebut.
“Kami di DPRD siap mendukung dari sisi pengawasan maupun kebijakan. Namun, keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat, baik melalui kelompok tani, PKK, maupun komunitas lokal lainnya,” tambahnya.
Wakil Bupati Felis Sonadie Y Tingang serta Sekretaris Daerah Drs. Muhlis juga menyatakan siap mendukung pelaksanaan Kepak Batara dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat.
Pemerintah berharap gerakan ini dapat menjadi fondasi bagi terciptanya keluarga yang kuat, mandiri, dan lebih tangguh terhadap tekanan ekonomi.(lokalhits/rls)



