BANJARBARU – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kartoyo, bersama Ketua Komisi I, Rais Ruhayat, mendampingi Gubernur Kalsel, H. Muhidin, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menyerahkan remisi kepada warga binaan di Lapas Kelas IIB Banjarbaru, Minggu (17/8/2025).
Remisi umum dan remisi dasawarsa ini diberikan kepada narapidana dan anak binaan yang memenuhi syarat. Langkah tersebut merupakan bentuk apresiasi negara atas perilaku baik sekaligus bagian dari upaya pembinaan.
Tahun ini, tercatat 6.780 warga binaan di Kalsel memperoleh pengurangan masa hukuman pada momentum kemerdekaan.
Kartoyo berharap remisi menjadi dorongan bagi warga binaan untuk terus berbenah.
“Bagi yang memperoleh remisi, semoga bisa kembali ke masyarakat dengan membawa bekal pelatihan yang dijalani di dalam lapas. Tahun depan, raihlah remisi kembali dengan prestasi yang lebih baik,” ucapnya.
Namun, ia juga menyoroti tingginya kasus narkoba di Kalsel.
“Dari 9.304 warga binaan, 70 persen merupakan kasus narkoba. Ini menunjukkan betapa serius masalah narkoba di daerah kita. DPRD Kalsel mendorong aparat hukum lebih tegas, sekaligus menyusun roadmap penanganan narkoba. Masyarakat juga harus berperan aktif menjaga anak-anak kita,” tegasnya.
Senada, Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Rais Ruhayat, menyoroti over kapasitas Lapas Banjarbaru. Dari daya tampung 4.328 orang, jumlah penghuni sudah jauh melebihi batas. Rais menilai pencegahan sejak dini perlu diperkuat agar kasus narkoba bisa ditekan.
“Ke depan, sosialisasi bahaya narkoba akan lebih sering dilakukan, supaya generasi muda tidak terjerumus,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel Muhidin secara simbolis menyerahkan remisi kepada perwakilan warga binaan. Ia menegaskan, remisi bukan hanya pengurangan masa hukuman, tetapi juga motivasi untuk memperbaiki diri.
“Manfaatkan kesempatan ini untuk berbenah dan tidak mengulangi kesalahan,” pesan Muhidin.(lokalhits)
