Gerindra Kalsel Gelar FGD, Refleksi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Focus Group Discussion (FGD) Refleksi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar di Coffe Universe Banjarbaru, Kamis (30/1/2025)

BANJARBARU – Wakil Ketua OKK DPD Partai Gerindra Kalsel, Ilham Nor, yang juga Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Kalsel memberikan apresiasi terhadap beberapa program yang telah dijalankan dalam 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu disampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) Refleksi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar di Universe Coffee Banjarbaru, Kamis (30/1/2025).

Ilham menilai beberapa program pemerintahan sudah mulai menyentuh masyarakat, meskipun implementasinya masih bertahap.

Ia menyebut tiga program utama yang dianggap memberikan dampak nyata, yakni makan siang bergizi gratis bagi siswa. Selain itu, ada program bantuan subsidi atau diskon tarif listrik sebesar 50% bagi pelanggan dengan daya listrik 450 VA hingga 2.200 VA, serta layanan medical check up atau pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang berulang tahun cukup mendatangi Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

“Tadi ada permintaan warga untuk subsidi listrik bisa lebih dari 2 bulan, nanti akan kami sampaikan melalui partai Gerindra agar bisa dievaluasi dan dilanjutkan lagi,” jelasnya.

Ilham menyampaikan meskipun program ini belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat, namun secara bertahap diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel sekaligus Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kalsel, Siti Noortita Ayu Febria Roosani, menilai bahwa respons masyarakat terhadap program-program Prabowo-Gibran beragam.

Ia menyebut program seperti makan siang bergizi gratis, token listrik gratis, dan layanan kesehatan gratis mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.

“Tidak hanya itu, masyarakat juga merasakan dampak dari kenaikan honor guru serta upah minimum yang meningkat hingga 6,5 persen,” sebutnya.

Selain itu menurutnya, ada juga aspirasi agar pemerintah segera menghidupkan kembali industri manufaktur di Indonesia guna meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran.

“Kita ketahui bersama, setelah dilanda Covid-19 lalu banyak pekerja dirumahkan. Jadi dengan hidupnya industri di Indonesia mudah-mudahan bisa meningkatkan perekonomian warga,” paparnya.

Dalam diskusi tersebut, beberapa warga turut menyampaikan pandangan mereka terkait 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.

Engot, salah satu warga yang hadir, menilai bahwa kebijakan yang dijalankan sejauh ini cukup baik, namun ia menyoroti besarnya jumlah anggota kabinet yang dinilai terlalu gemuk.

“Kalau bisa ini menjadi pertimbangan kedepan karena anggaran yang besar juga perlu efisiensi, di satu sisi beliau mengurangi anggaran tetapi di kabinet juga terlalu besar anggarannya,'” urainya.

Selain itu perwakilan Gerakan Masyarakat Peduli Demokrasi Banjarbaru ini juga menyampaikan harapan agar Indonesia kembali memiliki sosok Ibu Negara yang dapat mendampingi Presiden. “Walaupun ini bersifat pribadi, tetapi rakyat Indonesia merindukan kehadiran Ibu Negara,” tuturnya.

Adapun dalam diskusi ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menyusun kebijakan ke depan agar lebih tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat. (lokalhits)

Penulis Ani
Editor Zainal

Artikel Lainnya

Scroll to Top