BNPB-BPBD Kalsel Matangkan Protokol Peringatan Dini Banjir

Suasana Diskusi Teknis Antar Instansi Dalam Penyusunan Protokol Peringatan Dini Banjir (Foto: MC Kalsel)

BANJARBARU – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Rapat Penguatan Protokol Peringatan Dini Bencana di Aula BPBD Kalsel, Banjarbaru, Rabu (3/12/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan BNPB untuk menyempurnakan protokol peringatan dini banjir, khususnya alur penyampaian informasi dari hulu hingga hilir.

Plt Kepala BPBD Kalimantan Selatan, Gusti Yanuar Noor Rifai melalui Kepala Subbid Kesiapsiagaan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan protokol.

“Terima kasih kepada seluruh perwakilan yang hadir, dari BMKG, Balai Wilayah Sungai, Dinas PUPR, dan Diskominfo. Masukan yang diberikan hari ini sangat berarti bagi penyempurnaan protokol peringatan dini yang sedang kita susun,” ujar Ariansyah melansir dari MC Kalsel.

Ia menjelaskan bahwa penyusunan protokol ini ditargetkan selesai sebelum kembali disampaikan kepada pimpinan BPBD Kalsel dan kepada BNPB di Jakarta.

Protokol tersebut nantinya diharapkan menjadi standar yang dapat digunakan di Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin sebagai wilayah contoh, sebelum diperluas ke kabupaten/kota lainnya di Kalsel.

“Protokol ini kita harapkan menjadi acuan awal. Setelah diterapkan di Banjarbaru dan Banjarmasin, kita akan kembangkan untuk kabupaten/kota lain, terutama yang telah memiliki peralatan sistem peringatan dini,” tegasnya.

Ariansyah juga menyoroti pentingnya memasukkan mekanisme penyampaian informasi manual dari desa-desa tangguh bencana di wilayah hulu.

Selain itu, protokol peringatan dini yang sedang disusun juga diharapkan dapat mendukung pelaksanaan simulasi kebencanaan di lokasi yang berisiko tinggi.

Ariansyah menegaskan bahwa protokol ini akan menjadi rujukan bagi BPBD kabupaten/kota dalam mengembangkan sistem peringatan dini masing-masing.

Dalam kesempatan yang sama, Analis Kebencanaan Ahli Madya BNPB, Tommy Harianto, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta rapat yang telah aktif memberikan kontribusi.

Ia menyatakan bahwa protokol yang telah tersusun saat ini sudah mencapai sekitar 90 persen dan hanya memerlukan beberapa penyempurnaan akhir.

“Terima kasih kepada BPBD Kalsel, BMKG, BWS, PUPR, dan Diskominfo yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat. Kami berharap kekurangan minor ini dapat segera dilengkapi agar protokol ini bisa menjadi panduan bersama dalam peringatan dini banjir di Kalsel,” ujar Tommy.(lokalhits)

Penulis Ani
Editor Riza

Artikel Lainnya

Scroll to Top