BANJARMASIN – Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel, H. Jahrian, memaparkan hasil rapat bersama mitra kerja pada Rabu (6/11/2024), yang membahas Program Kerja Pemerintah Tahun Anggaran (TA) 2025.
Disampaikan H. Jahrian beberapa isu utama dalam rapat tersebut mencakup distribusi pupuk bersubsidi dan rencana pencetakan sawah baru seluas 500 ribu hektare di Kalsel.
Dalam rapat, H. Jahrian mengusulkan agar distribusi pupuk bersubsidi diarahkan langsung kepada masyarakat melalui kios-kios resmi sebagai penyalur.
“Kami dalam rapat itu juga menyarankan keterlibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam pengawasan distribusi pupuk untuk memastikan pupuk tepat sasaran,” paparnya Kamis (7/11/2024).
Selain itu, H. Jahrian menekankan pentingnya pembentukan kelompok tani di daerah yang belum memiliki, agar distribusi pupuk bisa merata dan terkontrol.
H. Jahrian juga mengajukan usul untuk menambah jumlah distributor pupuk di Kalsel menjadi 13, dengan satu distributor per kabupaten/kota, guna menghindari monopoli dan memastikan distribusi berjalan lancar.
Dia menegaskan bahwa setiap kecamatan, atau bahkan desa, sebaiknya memiliki kios penyalur agar petani mudah mengakses pupuk sesuai musim tanam.
Ketersediaan pupuk tepat waktu sangat penting agar petani tidak kesulitan pada periode tanam kritis, seperti di bulan Februari, yang berpotensi merugikan jika pupuk baru tersedia di bulan-bulan berikutnya.
Untuk mengimplementasikan usulan tersebut, H. Jahrian berharap agar ada regulasi baru, seperti Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Gubernur (Pergub) dapat segera dibuat tanpa harus menunggu penyusunan Perda formal.
“Mungkin nanti tahun 2025 akan diusulkan,
Tetapi bisa juga dengan Pergub saja dulu dan sebenarnya tidak harus menunggu Perda juga bisa,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa regulasi ini nantinya diharapkan dapat mendukung sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan di Kalsel secara berkesinambungan. (lokalhits)
