BANJARMASIN – Sederet kejadian menimpa sejumlah Sekolah Dasar (SD) sepanjang Tahun 2024 ini, menghambat proses pendidikan di Banjarmasin.
Musibah yang terjadi seperti kebakaran hingga ambruknya pondasi bangunan, tak ayal membuat ruang kelas yang sedianya dapat dipakai untuk proses belajar mengajar, tidak bisa digunakan lagi.
Beberapa kejadian yang tercatat antara lain, seperti kebakaran di SDN Teluk Dalam 3, SDN Melayu 5, lalu SDN Kebun Bunga 9. Ditambah pula dengan insiden ambruknya sebagian pondasi teras di SDN Mawar 7 Banjarmasin, yang belakangan 68 persen pondasinya diketahui rusak.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Ahmad Baihaqi menuturkan, pihaknya sudah mengupayakan untuk melakukan perbaikan dan renovasi. Karena ini termasuk kebutuhan yang urgensi, menyangkut kenyamanan kegiatan pembelajaran.
Namun, rencana tersebut tidak bisa terealisasikan di tahun ini. Mengingat kendala anggaran yang dimiliki Pemkot Banjarmasin tidak memadai. “In syaa Allah kita usahakan di Tahun 2025, mudah-mudahan 2025 itu bisa terealisasi,” ucap Baihaqi.
Meski demikian, Baihaqi juga menerangkan, area yang terdampak kerusakan untuk beberapa sekolah yang tertimpa musibah kebakaran, itu tidak sampai mengganggu keseluruhan proses pembelajaran.
Karena hanya beberapa bagian saja yang terkena, seperti ruangan laboratorium. Sehingga untuk ruang kelas yang lain masih bisa digunakan.
Tapi ini berbeda untuk satu sekolah, yakni di SDN Mawar 7 Banjarmasin. Karena surat rekomendasi dari Dinas PUPR Banjarmasin menyatakan pondasi bangunan tersebut sudah 68 persen rusak. Terpaksa sebagian kegiatan pembelajaran dipindahkan ke sekolah lain.
Lebih lanjut, berapa anggaran yang diperlukan untuk melakukan perbaikan. Baihaqi menuturkan untuk 3 buah bangunan yang terbakar, karena kerusakan rata-rata hanya sebagian, dana yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak. “Sekitar Rp 200 juta untuk masing-masing itu bisa, atau melalui penunjukan langsung pun In syaa Allah juga bisa,” jelasnya.
“Tapi kita inginnya kalau ada anggaran agar bisa rehab total, namun sekarang kita tau semua bahwa anggaran kita tidak bisa untuk itu,” tambahnya.
Sementara itu, untuk perbaikan bangunan di SDN Mawar 7, karena kerusakannya terjadi di bagian pondasi. Maka perbaikan harus pada keseluruhan bangunan atau direnovasi total. Dimana ini mencapai Rp2 miliar hingga Rp3 miliar.
“Itu kita anggarkan khusus, karena saat ini tidak bisa digunakan,” tandasnya. (lokalhits)